4.22.2007

HIKMAH PERGANTIAN SIANG DAN MALAM

Oleh Ust. Yusuf Mansur

Sebagaimana senangnya kita menerima siang,
kitapun harus senang menerima kehadiran malam.
Sebagaimana siapnya kita menerima terang,
kitapun harus siap menerima datangnya kegalapan.
Sebagaimana senangnya kita menerima kemudahan,
kita mesti senang menerima kesulitan

Apa hikmah yang bisa kita petik dari pergantian siang dan malam? Salah satunya
adalah kehidupan tidak selamanya terang. Ada malam yang bakal menjelang. Dan
sebaliknya, kehidupan juga tidak selamanya gelap. Pasti ada pagi yang akan datang
membawa terang.

Saudaraku, tidak selamnya manusia berada di dalam kesenangan. Ada saat-saat di mana
manusia disentuh kesusahan, disapa kesulitan. Nah, baiknya apapun keadaan yang kita
lalui, jangan sampai kehilangan kebersyukuran. Karena ketahuliah saudaraku, tidak
banyak orang yang dapat bersyukur ketika diberi kesenangan. Dan tambah banyak lagi
yang tidak mampu bersyukur di tengah kesulitan yang mendera. Sedangkan kita harus
menjadi pemenang di setiap apapun keadaan kita, dengan menjadi manusia-manusia yang
penuh syukur. Apalagi kita juga harus fair. Sebagimana senangnya kita menerima
kesenangan, kita juga mesti senang (baca: siap, ridho, ikhlas, sabar dan syukur)
menerima kesulitan. Keikhlasan kita menerima kesulitan, keikhlasan kita menerima
kesusahan, akan membuat tubuh kita, hati kita, dan pikiran kita juga menolak
menderita. Sebab ia bukan lagi penderitaan, melainkan anugerah Ilahi. Kemudian
setelahnya kita tanamkan keyakinan, bahwa kesulitan dan permasalahan yangkita hadapi
adalah
sebagai pintu bagi datangnya kesenangan sesudahnya. Dan memang ini yang harus kita
yakini; tidak selamanya kita akan sudah. Yakinlah, kesusahan akan berlalu. Senang
itu biasa. Susah itu juga biasa. Sebagaimana datangnya siang dan malam, ia akan
senantiasa berputar. Dan inilah kehidupan.

Sementara itu, ada memang yang menggelapkan siangnya sendiri. Tidak mengapa. Allah
Maha Rahman Maha Rahim, Maha Pengasih Maha Penyayang. Di antara kerahmanan dan
kerahiman-Nya, Dia membuka pintu ampunan sepanjang umur kita. Dia bentangkan
kebijaksanaan penagmpunan dan maaf-Nya untuk kita. Dia bentangkan kebijaksanaan
pengampunan dan maaf-Nya untuk kita, selama kita hidup. Kalaulah kesulitan yang ada,
kalulah kesusahan yang timbul, kalualah permaslahan yang hadir, adalah memang sebab
satu dua kesalahan kita, terhadap Allah dan terhadap manusia, maka memohon ampun,
memperbanyak istighfar, memperbanyak sedekah, dan perbaikan diri, akan menyebabkan
semua duka berlalu dari kehidupan kita. Kehdidupan kita akan terang kembali.

Di malam hari ada bintang dan rembulan, yang menyinari malam. Inilah sebagian
tanda-tanda- Nya, bahwa meskipun kehidupan kita sedang gelap, maka cahaya iman
akan bisa terus menerus menerangi kegelapan kita. Dengan iman, kita bisa
mensyukuri semua keadaan. Ketika di atas kita tidak lupa, dan ketika di bawah kita
tidak berputus asa.

Di malam hari yang mestinya sunyi, pun ramai dengan binatang malam. Menghidupkan
malam yang harusnya mati. Inilah juga sebagian tanda-tanda- Nya. Kita belajar
menghidupkan hati dengan membangun iman di hati kita. Bahwa di tengah kehidupan
kita, di tengah kesulitan dan kesusahan kita, di tengah permasalahan dan keinginan
kita, ada
Allah Yang Maha Kuasa atas segala hal. Ada Allah Yang Maha Melihat kesusahan kita.

Ada Allah Yang Maha Kuasa-Nya tidak berbatas tidak bertepi. Ada Allah Yang Maha
Menolong. Ada Allah Maha Meringankan. Ada Allah Yang Maha Memudahkan. Ada Allah
Yang Maha Mengubah keadaan…

Selalu ada Allah di kehidupan ini, Yang Maha Segala-galanya. Kita tinggal
melangkah kepada Allah, datang dan mendekatkan diri kep[ada-Nya, kemudian
mengundang-Nya hadir di kehidupan kita. Bila salah minta ampun, bila kurang benar
minta diluruskan, bila diuji minta disabarkan. Kepada siapa lagi kita hadapkan
permasalahan kita kalau bukan pada-Nya? Sedangkan kita tahu, bahwa dunia ini,
dengan segala isinya, termasuk kesusahan dan kesenangan kita, keinginan dan
kehendak kita, ada di dalam genggaman-Nya.

Semoga Allah menjadikan kita manusia-manusia yang bisa selalu mengintropeksi diri
dan memperbaiki diri. Semoga Allah Yang Maha Menyelamatkan, menyelamatkan kita
semua dari kebodohan dan keburukan diri kita sendiri. Semoga pula Allah
menyelamatkan yang lain dari kesalahan dan dosa diri kita sendiri. Supaya kita
tidak menjadi penyebab bagi keburukan dan kesulitan orang lain. Dan semoga kita
menjadi manusia-manusia yang banyak manfaatnya, sedikit madharatnya.

0 komentar tulis disini: