12.08.2008

Kehidupan kematian

Kehidupan, Kematian..
Bukankah itu pasti didapat?
Kenapa kita harus menyesal?

Kehidupan, kematian..
Bukankah itu hal yang wajar?
Kenapa kita musti khawatir?

Kehidupan, Kematian..
Bukankah itu inti dari dunia?
Kenapa kita musti takut?

Kehidupan, kematian..
Bukan sebuah awal dan akhir..
Kenapa kita musti ragu menjalaninya..


Nb : tulisan ini aku persembahkan kepada almarhum Hj. Basri Tamim yang telah berpulang dari sebuah persinggahan yang bernama bumi ini pada tanggal 07 Desember 2008 jam 14.00. Beliau adalah kakek saya yang memberikan banyak masukan kepada saya. Semoga perjalanan beliau di bumi ini akan selalu dikenang oleh para sahabat, dan sanak saudara.

5.29.2008

BBM naik? Kontra atau Pro yah?

Banyak orang yang menjerit akan kenaikan BBM kali ini.. demo ada dimana-mana ntah demo radikal atau pun demo masak-memasak *lol* ...

seperti pidato presiden kita kali ini

"Dalam pidato selama 20 menit yang disiarkan di hampir semua televisi nasional Rabu (30/4) malam, Presiden mengakui secara jujur bahwa dirinya sedang menghadapi persoalan yang sangat berat akibat dua krisis yang melanda dunia saat ini yaitu tingginya harga minyak dan harga pangan."


beliau pun mengatakan :
"Terus terang dan jujur saya katakan bahwa masalah yang kita hadapi tidak ringan, masalah yang cukup berat dan pemerintah sedang terus berupaya mencari solusi dengan harapan bisa mengurangi beban rakyat. Saya meminta pengertian dan dukungan rakyat agar kerja keras pemerintah mendapat hasil yang baik,"


tapi apakah beliau merasakan masalah rakyat kecil? orang yang naik mobil mewah dan berbicara tentang kemiskinan dengan menggunakan jas hitamnya apakah bisa merasakan masalah orang-orang miskin akibat kenaikan BBM?



dan apakah benar rakyat kita menderita karena kenaikan BBM kali ini? kita pun masih bisa melihat, tumpukan kendaraan bermotor yang membuat macet jalanan,
penuhnya tempat dugem disaat malam hari dan berbagai hal lain yang tidak menunjukan penderitaan itu atau bahkan malah sebaliknya..

so??
pro atau kontra terhadap kenaikan BBM kali ini?

Presidennya tak becus..
Pemuda/i nya tak bermoral...



5.26.2008

Nasionalisasi Pendidikan

Mungkin ketika kita pertama mendengar kalimat “nasionalisasi”, yang kita bayangkan adalah sesuatu yang anarkis, pengembalian aset-aset negara yang dikelola oleh asing, atau bahkan sesuatu yang buruk. Tapi kata nasionalisasi yang akan saya gunakan disini adalah sebuah kata yang melambangkan bahwa ada sesuatu yang bersifat nasional yang merupakan hak-hak dari setiap manusia, dengan demikian maka sesuatu itu harus bisa diakses oleh semua orang yang terdapat didalam sebuah negara tersebut. Sedangkan pendidikan disini adalah sebuah instansi yang termasuk memiliki peran besar dalam pembentukan masyarakat, bangsa dan negara. Dan pendidikan itu haruslah mengajarkan seorang anak manusia menjadi manusia dewasa seutuhnya. Yang dimaksud seutuhnya disini adalah bagaimana sebuah instansi pendidikan mencakup faktor raga dan jiwa yang bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Jika kita melihat pendidikan kita hari ini, esok dan kemarin, kita bisa menemukan banyaknya kebobrokan dalam pendidikan kita. Bila merujuk pada Undang-Undang Dasar 1945, tersebutkan dalam pasal 31 ayat 1 bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan dan pada ayat 2 disebutkan bahwa setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Tapi kenapa masih banyak warga negara yang tidak mendapatkan pendidikan dasar? Ini terbukti masih kurangnya kesadaran masyarakat kita untuk menuntut pendidikan setinggi-tinggi nya. Ini seharusnya kewajiban pemerintah untuk menyentuh semua lapisan masyarakat agar mereka mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan juga saat ini telah menjadi sebuah industri. Bukan lagi sebagai sebuah upaya pembangkitan kesadaran pemikiran kritis. Pemikiran kritis para peserta didik pun di ubah menjadi sebuah follower pemikiran. Sistem pendidikan di indonesia seharusnya menciptakan anak bangsa yang memiliki sensitifitas terhadap lingkungan hidup dan krisis sumber-sumber kehidupan, sehingga pendidikan bisa menghasilkan orang-orang yang dapat benar-benar membangun bangsa dan negara ini.

Bagaimana hal ini bisa terwujud sementara di berbagai daerah, pendidikan pun masih dalam kondisi yang memprihatinkan. Mulai dari kekurangan tenaga pengajar, fasilitas pendidikan yang tidak memadai hingga sukarnya masyarakat untuk mengikuti pendidikan karena permasalahan ekonomi dan kebutuhan hidup? Pada beberapa lapisan masyarakat, anak-anak yang memiliki keinginan sekolah harus membantu keluarga mereka untuk mendapatkan nafkah hidup karena semakin sukarnya akses masyarakat terhadap sumber kehidupan mereka. Pemerintah tidak memberikan akses yang mudah untuk sumber kehidupan rakyat kecil, dan tidak juga membuat mereka menyadari betapa pentingnya sebuah pendidikan.

Bahkan saat ini hasil dari instansi pendidikan kita pun hanya menghasilkan buruh-buruh baru yang sesuai dengan kemajuan jaman yaitu jaman kapitalis. Mungkin buruh yang dihasilkan ini agak sedikit berbeda, karena buruh yang dihasilkan adalah buruh yang berotak tidak hanya berotot. Tapi sekali buruh, tetaplah buruh. Walaupun berotak tapi sayangnya otak mereka sudah penuh dengan doktrin-doktrin yang mengatakan bahwa lulus cepat dan kerja dengan gaji besar tanpa memperdulikan derita orang-orang sekitarnya.

Negeri kita ini sepertinya sangat suka mengkotak-kotakan rakyatnya berdasarkan aturan main feodalisme yang mungkin merupakan bagian budaya kita yaitu budaya timur. Seperti kereta api, pendidikan kita pun dipisah-pisahkan berdasarkan kelas-kelas seperti kelas eksekutif, bisnis, atau ekonomi yang menurut saya hanya pantas untuk ditempati oleh hewan-hewan ternak, dikarenakan tidak layaknya kelas ekonomi itu untuk mengangkut manusia didalam sebuah kereta.

Tapi apa yang menyebabkan sebuah komunitas terdidik terlepas dari dunia-nyatanya? Apakah itu semata dorongan kemalasan dan gengsi untuk turun ke lapangan? Atau paradigma yang digunakan memang membatasinya untuk melihat dunia-nyata? Disini bisa dikatakan bahwa semuanya bekerja secara sinergis dalam membatasi ‘penglihatan’ terhadap dinamika masyarakat. Hilangnya klasifikasi kelas-kelas pendidikan yang berdasarkan ekonomi ini harus dihilangkan! Ini sangatlah penting untuk mewujudkan nasinalisasi pendidikan agar pendidikan itu bisa dinikmati oleh semua golongan, dan berkurangnya kesenjangan sosial di negara ini!

Negeri Ini sudah Merdeka Kawan!!

Tapi kenapa kalian pemuda-pemudi indonesia masih terjajah pemikirannya!!

Untuk Generasi sesudah kita dan kebangkitan Indonesia!!

Dari komunitas mahasiswa terbuang

Gredinov Sumanta Malsad